Jakarta, KompasOtomotif -- Meski sebenarnya harga Honda CBR250R terbilang kompetitif atau bahkan lebih murah dibandingkan dengan kompetitor, tetapi penjualannya tetap tak "sekinclong" Kawasaki Ninja 250FI, pesaing terberat di kelasnya. Lalu muncul wacana, jika diproduksi lokal seperti halnya Yamaha memproduksi R25 di Indonesia, harga pasti bisa ditekan. Mungkinkah?
”Mungkin! Tapi ada syaratnya,” celetuk Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM), Johannes Loman, Kamis (14/5/2014). Menurut dia, syarat utama adalah volume. Secara strategis, Honda harus mempertimbangkan pasar, termasuk potensi ekspor untuk menambah kuota produksi.
Apakah harus ekspor? Loman mengatakan tidak juga. Indonesia adalah pasar sepeda motor yang besar dan berpotensi untuk menciptakan penjualan yang besar pula. ”Namun, akan lebih efisien lagi kalau kompetitif juga di luar negeri. Masalahnya, tidak semua model bisa diterima di negara lain,” jelasnya.
CBR150R lebih mungkinDitegaskan, untuk memproduksi secara lokal, tidak hanya harus punya kuantitas minimum, tetapi juga harus melihat pemasok dan komponen yang akan dipakai. Jika komponen dipakai sama atau lebih global, memproduksinya juga akan lebih gampang dan efisien.
Soal produksi model sport medium-up ini, Loman mengatakan, CBR150R justru lebih mungkin jika diproduksi lokal karena secara volume lebih besar ketimbang CBR250R.
Nah, pertanyaannya sekarang, andai CBR250R diproduksi di pabrik AHM, berapa perbedaan harga yang masuk akal? Ada selentingan bakal lebih murah Rp 10 juta karena cost akan berkurang dengan tidak adanya beban bea impor. ”Saya tidak bisa bilang Rp 10 juta, tapi yang pasti akan signifikan,” tukas Loman.
Saat ini, Honda CBR250R didatangkan utuh dari Thailand. Banderol masih tentatif, tetapi AHM sudah memberi kisaran, yakni di rentang Rp 48,95 juta-Rp 49,95 juta untuk varian standar dan tipe ABS antara Rp 56,7 juta-Rp 57,95 juta.
Honda CBR250R Bisa Lebih Murah Rp 10 Juta jika...
In
//
//
Leave a Comment
0 komentar:
Posting Komentar